Halaman

Minggu, 20 Juni 2010

Tas Cantik dari Sarung Bantal

1 finished projects!
Hehe... dengan kemauan yang kuat melebihi keinginan untuk nge-net tanpa arti, akhirnya terwujudkan 1 proyek prakarya kita. Jreeeng !!!!

Start tadi pagi, selesai sekitar makan siang. Harusnya bisa lebih cepat, tapi berhubung sayanya newbie dalam hal jahit-menjahit dengan mesin jahit, jadilah prosesnya bertambah lama karena berulang kali membongkar jahitan yang gagal.

Ini hasilnya, diperagakan oleh model :
 Ini gaya lain sang model




Bikinnya gampang banget.
Bahan : Sarung bantal, baru atau bekas boleh.
Beli baru di Pasar Karang Menjangan cuma 5 ribu sebuah. Bahannya yah biasa aja. Tapi motifnya lumayan bagus kok.

Trus sarung bantal dibagi dua secara diagonal.
Jadilah 2 buah segitiga siku-siku, satukan sisi lebarnya di bagian bawah. Sisipkan satu segitiga di dalam segitiga lainnya, lalu jahit.
Jadinya akan seperti ini

Untuk talinya cuma diikat saja dengan simpul mati.
Sarung bantal yang saya gunakan agak pendek, sehingga sisa untuk talinya juga pendek.


Kalo untuk proyek saya inimasih akan saya tambahkan aplikasi inisial huruf dari perca, soalnya untuk kado ponakan.
Berdoa aja anaknya ga ngeh dengan jahitan yang amburadul (amiiin).

Hmm, kalo pake sarung guling jadinya gimana ya...?
Hehe, ide tas ini saya dapatkan dari situsnya martha stewart, coba aja buka.
Banyak ide keren lho.
Bisa berhemat dengan membuat sendiri berbagai asesoris rumah.

Doakan proyek-proyek saya lainnya juga bisa sukses diselesaikan ya...

Jumat, 04 Juni 2010

Hati-hati, Penipuan via Telepon

Awalnya si penipu menelepon ke telepon seluler seseorang, katakanlah Bapak Budi. Dengan mengemukakan alasan yang bisa diterima si pemilik telepon seluler, maka si pemilik HP akan mematikan pesawat teleponnya. Kemudian si Penipu menelepon ke rumah Pak Budi, mengabarkan pada Bu Budi bahwa Pak Budi mengalami kecelakaan sehingga dalam kondisi kritis. Bu Budi diminta segera mentransfer sejumlah uang untuk biaya operasi dan perawatan.
Pak Budi memang sedang berada di luar kota. Bu Budi yang panik berusaha menghubungi suaminya namun tak bisa. Tentu saja, karena HP sang suami mati atas permintaan penipu.

Dalam sebuah kasus, penipu bahkan berhasil membuat satu keluarga mulai bapak, ibu, dan anak-anak mereka mematikan HP, sehingga pihak keluarga yang  dihubungi penipu kebingungan dan percaya pada tipuannya.

Seperti yang dikatakan Bang Napi, memang kita harus selalu ... "Waspada, Waspadalaaahhh...!"
Kuncinya adalah tetap tenang, walau seburuk apa pun kabar yang kita terima.
Sehingga kita tetap dapat berpikir logis dan rasional.
Coba mengingat jadwal & aktivitas anggota keluarga yang dikabarkan tadi.
Barangkali kita bisa menghubungi kantor, hotel, anggota keluarga atau teman-teman yang kira-kira bersama dengannya.
Jika gagal kita bisa menelepon pihak rumah sakit dimana suami/anggota keluarga dikabarkan menjalani perawatan.

Kalau memang nasib lagi apes dan akhirnya kena tipu juga....
Walau memalukan, kita wajib menyebarluaskan modus operandi para penipu ini agar tak lebih banyak lagi yang tertipu macam kita.

Omong-omong, walaupun saya menyebarluaskannya, bukan berarti saya tertipu, lho...
Ini kejadian yang dialami teman saya, yang alhamdulillah gagal ditipu.
Tapi sayangnya ada teman sekantornya yang sudah jadi korban.

Terakhir, banyak berdoa dan mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa, ya...
Insya Allah kita akan dihindarkan dari niat jahat orang lain.
Amin