Halaman

Jumat, 21 Mei 2010

Sungguh-sungguh Manusia

Sungguh, manusia itu makhluk yang lemah!
Satu saja diambil oleh Tuhan, kenikmatan yang biasa ia nikmati, maka lihatlah betapa ia terguncang-guncang seakan seluruh dunianya runtuh.

Dan sungguh, manusia itu makhluk yang bodoh!
Ketika satu nikmatnya itu tiada, barulah ia menyadari akan karunia Tuhan yang tak terhitung, yang telah ia sia-siakan.
Apakah ia tak mampu berhitung? Bukan itu sebabnya.
Apakah ia tak mampu melihat? Mungkin bisa, tapi melihat hanya dengan mata, hatinya buta.
Ketika ia disentakkan oleh sakit dan derita, barulah mata hatinya terbuka.

Sungguh, manusia adalah makhluk yang kuat.
Dari kesengsaraan dan kehinaan yang paling rendah, ia mampu menemukan berlian kekuasaan bertindak atas nasibnya dan bangkit dengan gemilang.
Dari kebodohannya ia mampu mencari pelita ilmu yang menerangi jalan menuju kemuliaan.
Ia memiliki keteguhan dan kesabaran untuk terus berupaya hingga ujung jalan keberhasilan.
Sungguh, ia adalah makhluk yang mulia.

Sungguh tak mengherankan karena manusia adalah makhluk paling sempurna yang diciptakan Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar